Kamis, 19 Agustus 2010

Aurora

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Asal Aurora

Di bumi, partikel-partikel energi yang membentuk aurora datang dari lingkungan magnetosfer. Partikel-partikel energi ini kebanyakan berupa elektron. Meskipun demikian, proton juga bisa membentuk aurora. Fenomena aurora terjadi pada saat partikel-pertikel yang berasal dari angin matahari menembus bagian atas atmosfer, yaitu ionosfer, melalui bagian kutub bumi.
Ketika partikel tersebut bertumbukan dengan atom atau molekul yang ada di ionosfer, partikel ini menghasilkan pancaran cahaya yang spektakuler. Di sebelah utara, cahaya itu disebut dengan aurora borealis; dan di selatan disebut aurora australis dengan panjang cahaya beribu-ribu kilometer dan ketebalan kurang dari satu kilometer.

Penyebab langsung aurora adalah percepatan partikel-partikel berenergi. Energi tersebut didapat dari interaksi lapisan magnetosfer bumi dengan angin matahari. Magnetosfer adalah ruang yang mengelilingi bumi. Kita memiliki magnetosfer karena adanya medan magnet bumi. Medan magnet ini membentang ke luar angkasa hingga dibatasi oleh angin matahari.

Indahnya Warna-Warni Aurora     


Energi yang dilepaskan pada saat partikel tersebut bertubrukan dapat dilihat secara visual melalui warna cahaya yang berbeda-beda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada. 

Pada ketinggian di atas 300 km partakel tersebut bertumbukan dengan atom hydrogen menimbulkan warna aurora kemerah-merahan Q. Ketinggian 140 km, tumbukan dengan molekul oksigen menimbulkan aurora biru atau ungu W. Ketinggian 100 km, partikel bertumbukan dengan atom oksigen dan nitrogen menimbulkan cahaya warna hijau atau merah muda E.

Dibumi aurora terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Mau Melihat Aurora?

Tempat tebaik untuk menyaksikan aurora adalah di daerah dataran tinggi bagian utara pada musim dingin. Seperti contohnya Alaska, Kanada, dan daerah Skandinavia. Waktu terbaik melihat aurora adalah ketika langit cerah dan gelap. Oleh karena itu iklim serta waktu matahari tebit dan terbenam penting diketahui supaya bisa menyaksikan fenomena alam ini. Kamu bisa saja melihat aurora sepanjang malam dari senja hingga fajar menyingsing.

Gambar:Aurora borealis

Gambar: Aurora australis